Budidaya ikan kerapu macan (Epinehelus fuscoguttatus) dipilih sebagai usaha perikanan laut karena memiliki sejumlah keunggulan terutama karena pertumbuhannya yang relatif cepat. Budidaya ikan kerapu macan memiliki peluang pasar yang cukup terbuka lebar baik di pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri atau untuk ekspor.
Pelaku budidaya ikan kerapu macan harus mengenali ciri fisik dari ikan ini yang mempunyai bentuk badan yang memanjang gepeng, mulut, lebar serong keatas dengan bibir bawah menonjol keatas, rahang bawah dan atas dilengkapi gigi berderet secara teratur.
Adapun habitat asli ikan ini di luar lokasi budidaya ikan kerapu macan meliputi Afrika timur, kepulauan Ryukyu (Jepang Selatan ), Australia, dan Taiwan. Habitat benih ikan kerapu macan adalah pantai yang banyak ditumbuhi algae jenis reticulata dan Gracilaria sp, setelah dewasa hidup di perairan yang lebih dalam dengan dasar terdiri dari pasar berlumpur. Ikan kerapu termasuk jenis karnivora dan cara makannya “mencaplok” satu persatu makan yang diberikan sebelum makanan sampai ke dasar. Pelaku budidaya ikan kerapu macan harus mengetahui bahwa pakan yang paling disukai kenis krustaceae (rebon, dogol dan krosok).
Pembenihan Pada Budidaya Ikan Kerapu Macan
Pemilihan indukan yang tepat pada usaha budidaya ikan kerapu macanmerupakan kunci kesuksesan usaha pembenihan. Syarat utama indukan budidaya ikan kerapu macan adalah memiliki bentuk tubuh yang ideal, sehat, dan tak terlihat memiliki kecacatan fisik. Indukan budidaya ikan kerapu macan jenis betina yang siap memijah memiliki berat badan lebih dari 4 kilogram. Sedangkan indukan budidaya ikan kerapu macan jenis jantan yang dipilih harus memiliki berat badan lebih dari 6 kilogram.
Kematangan kelamin induk jantan budidaya ikan kerapu macan diketahui dengan cara mengurut bagian perut ikan (stripping) ke arah awal sperma yang keluar warnan putih susu dan jumlahnya banyak diamati untuk menentukan kualitasnya. Kematangannya kelamin induk betina diketahui dengan cara kanulasi, yaitu memasukkan selang plastik ke dalam lubang kelamin ikan, kemudian dihisap. Telur budidaya ikan kerapu macan yang diperoleh diamati untuk mengetahui tingkat kematangannya, garis tengah (diameter) telor diatas 450 mikron
Pemijahan pada budidaya ikan kerapu macan adalah pemijahan dengan manipulasi lingkungan untuk merangsang terjadinya perkawinan antara induk jantan dengan induk betina. Teknik pemijahan pada budidaya ikan kerapu dengan manipulasi lingkungan ini dikembangkan berdasarkan pemijahan ikan kerapu di alam, yaitu dengan rangsangan atau kejutan faktor-faktor lingkungan seperti suhu, kadar garam, kedalaman air dan lain-lain. Pemijahan mengikuti fase peredaran bulan; pada saat bulan terang atau bulan gelap.Induk yang telah matang kelamin ditempatkan di bak pemijahan dengan perbandingan jantan dan betina 1:2.
Perawatan Hasil Budidaya Ikan Kerapu Macan
Proses pemijahan pada budidaya ikan kerapu macan akan menghasilkan telur dalam jumlah yang berbeda sesuai dengan ukuran tubuhnya. Induk budidaya ikan kerapu macan yang lebih besar akan menghasilkan telur yang lebih banyak dibandingkan dengan induk yang ukuran yang lebih kecil.
Bak yang dipergunakan untuk penetasan telur budidaya ikan kerapu macan sekaligus juga merupakan bak pemeliharaan larva. Sebelum bak penetasan/bak pemeliharaan larva budidaya hasil ikan kerapu macan digunakan, perlu dipersiapkan dahulu dengan cara dibersihkan dan dicuci hamakan memakai larutan chlorine (Na OCI) 50 – 100 ppm. Setelah itu dinetralkan dengan penambahan larutan Natrium thiosulfat sampai bau yang ditimbulkan oleh chlorine hilang. Telur yang dibuahi akan mengapung dipermukaan air dan berwarna jernih (transparan). Telur akan menetas dalam waktu 18 – 22 jam.
Pemeliharaan larva hasil budidaya ikan kerapu macan dimulai dengan penebaran larva ke dalam bak pemeliharaan larva. Larva yang berumur satu hari (D1) sampai (D2) berwarna putih transparan, pergerakannya mengikuti arah arus air, penglihatannya belum berfungsi dan masih mempunyai yolk egg (kuning telur ) sebagai cadangan makanan sehingga larva belum membutuhkan tambahan pakan dari luar tubuh, pada saat larva sudah berumur (D3) cadangan makanan atau kuning telur telah habis, sehingga larva membutuhkan pakan dari luar tubuhnya.
Pakan awal untuk larva hasil budidaya ikan kerapu macan dapat berupa Rotifera Brachionus Plicatilis dengan kepadatan 1 – 3 ekor/ml. Disamping itu ditambahkan pula Phytoplankton chlorella sp dengan kepadatan antara 5.10 – 10 sel/ml. Pemberian pakan ini sampai larva berumur 16 hari (D16) dengan penambahan secara bertahap hingga mencapai kepadatan 5 – 10 ekor/ml plytoplankton 10 – 2.10 sel/ml media. Pada hari kesembilan (D9) mulai diberi pakan naupli artemia yang baru menetas dengan kepadatan 0,25 – 0,75 ekor/ml media.
Pemberian pakan budidaya ikan kerapu macan berupa naupli artemia ini dilakukan sampai larva berumur 25 hari (D25) dengan peningkatan kepadatan hingga mencapai 2 – 5 ekor/ml media. Disamping itu pada hari ke tujuh belas (D17) larva mulai diberi pakan Artemia yang telah berumur 1 hari, kemudian secara bertahap pakan yang diberikan diubah dari Artemia umur 1 hari ke Artemia setengah dewasa dan akhirnya dewasa sampai larva berumur 50 hari.
Pelaku budidaya ikan kerapu macan harus mengetahui bahwa telur yang tidak menetas dan sisa cangkang telur yang ditinggalkan akan mengalami pembusukkan. Maka pembersihan dasar bak budidaya ikan kerapu macan dilakukan dengan cara penyiponan dilakukan pada hari pertama dengan maksud untuk membuang sisa-sisa telur yang tidak menetas dan cangkang telur.
Penggantian air kolam atau bak budidaya ikan kerapu macan dilaksanakan pertama kali pada saat larva berumur 6 hari (D6) yaitu sebanyak 5 – 10%. Penggantian air dilakukan setiap hari dan dengan bertambahnya umur larva, maka volume air yang perlu diganti juga semakin banyak. Pada saat larva budidaya ikan kerapu macan telah berumur 30 hari (D30) pengganti air dilakukan sebanyak 20% dan bila larva telah berumur 40 hari (D40) air yang diganti sebanyak 40%.
Cara pemanenan hasil budidaya ikan kerapu macan dilakukan dengan mengurangi air, hingga tersisa seperempat bagian, kemudian dialirkan lewat saringan pembuangan dan larva akan mengapung pada bak pemanenan. Bak pemanenan hasil budidaya ikan kerapu macan harus dilengkapi dengan waring halus sebagai saringan larva (dari berbagai sumber).
by http://tips-ukm.com/budidaya-ikan-kerapu-macan-usaha-pembenihan-dan-pembesaran/
Comments